Menu
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter

Dewasa ini, pendidikan karakter merupakan sebuah harapan untuk meminimalisir efek buruk bagi kemajuan bangsa. Dimana pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Masalah terbesar yang dihadapi oleh suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia adalah munculnya berbagai macam krisis, diantaranya krisis ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan moral. Namun diantara banyaknya krisis tersebut, yang menjadi masalah utama adalah krisis moral. Dengan adanya krisis moral akan memunculkan berbagai macam krisis lainnya.

Banyak bukti yang menjelaskan terjadinya kerusakan moral di masyarakat. Pada tingkat elit, rusaknya moral bangsa ditandai dengan maraknya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sementara, pada tingkat bawah (rakyat), ditunjukkan dengan merajalelanya berbagai tindakan kejahatan ditengah-tengah masyarakat, seperti penipuan, pencurian, penjambretan, permpokan, perkosaan maupun pembunuhan. Sedangkan di kalangan pelajar ditandai dengan maraknya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, penyebaran foto dan video porno, serta tawuran.

Ketika zaman telah bertransformasi menjadi sebuah era komunikasi dan informasi yang begitu bebas dan terbuka, maka diperlukan sebuah tatanan nilai yang baik. Salah satunya dengan menerapkan pendidikan pancasila dan pendidikan karakter yang diterapkan dalam lingkungan keluarga. Pancasila sebagai ideologi bangsa ini seharusnya akan menjiwai setiap tingkah laku warganya. Namun hal sebaliknya cenderung terjadi, seperti ketika kita berselancar di media sosial, seolah terjadi ambivalensi antara gambaran masyarakat tentang orang indonesia dan kenyataan di dunia maya. Hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya ujaran kebencinya (hate speech) yang begitu mudah ditulis oleh pengguna media sosial.

Fenomena tersebut menyadarkan kita akan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter akan berjalan efektif dan utuh jika melibatkan tiga institusi, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan karakter tidak akan berjalan dengan baik jika mengabaikan salah satu institusi, terutama keluarga. Pendidikan informal dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan karakter seseorang. Hal itu disebabkan, keluarga merupakan lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak sejak usia dini hingga menjadi dewasa. Melalui pendidikan dalam keluargalah karakter seorang anak terbentuk.

Karakter juga dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun bertindak.

Karakter yang baik menurut Lickona (2013 : 82), terdiri dari mengetahui yang baik (moral knowing), menginginkan yang baik (moral feeling), dan melakukan hal yang baik (moral action), yang dalam penjelasannya disebutkan sebagai pembiasaan dalam cara berfikir, kebiasaan dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan.

Orang tua masa kini menaruh perhatian yang sangat besar kepada sekolah yag bagus dan bergengsi untuk membentuk anak-anaknya menjadi anak yang pandai, cerdas dan berkarakter. Akan tetapi dalam kenyataannya, harapan orang tua masih jauh dari realisasinya.

Karakter kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan yang terbentuk semasa kanak-kanak dan remaja kerap bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak mereka, dalam hal yang baik maupun yang buruk.

Untuk menanamkan karakter pada diri anak ada beberapa metode yang bisa digunakan, antara lain :

1. Internalisasi

Internalisasi adalah upaya memasukkan pengetahuan (knowing) dan keterampilan melaksanakan pengetahuan (doing) ke dalam diri seseorang hingga pengetahuan itu menjadi kepribadiannya (being) dalam kehidupan sehari-hari.

2. Keteladanan

“Anak adalah peniru yag baik.” Ungkapan tersebut seharusnya disadari oleh orang tua, sehingga mereka bisa lebih menjaga sikap dan tindakannya ketika berada atau bergaul dengan anak-anaknya. Berbagi keteladanan dalam mendidik anak menjadi sesuatu yang sangat penting.

3. Pembiasaan

Inti dari pembiasaan adalah pengulangan. Jika orang tua setiap masuk rumah mengucapkan salam, itu telah diartikan sebagai usaha membiasakan. Bila anak masuk rumah tidak mengucapkan salam, maka orang tua mengingatkan untuk mengucapkan salam.

4. Bermain

Masa anak-anak merupakan masa puncak kreativitasnya, dan kreativitas mereka perlu dijaga dengan menciptakan lingkungan yang menghargai kreativitas, yaitu melalui bermain.

5. Cerita

Sebuah cerita mempunyai daya tarik yang menyentuh anak, dengan bercerita orang tua dapat menanamkan nilai pada anaknya, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Nasihat

Nasihat merupakan kata – kata yang mampu menyentuh hati disertai dengan keteladanan. Nasihat memadukan antara metode ceramah dan keteladanan, namun lebih diarahkan pada bahasa hati.

7. Penghargaan dan Hukuman

Memberi penghargaan kepada anak penting untuk dilakukan, karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan penghargaan dan ingin dihargai. Selain penghargaan, hukuman juga bisa diterapkan untuk membentuk karakter anak. Penghargaan harus didahulukan, dibandingkan hukuman.

Dalam mensosialisasikan pendidikan karakter, orang tua mempunyai beberapa kendala, diantaranya :

Perubahan zaman dan gaya hidup

Pengaruh televisi pada gaya komunikasi anak

Perbedaan watak dan jenis kelamin anak

Perbedaan tipe kecerdasan anak

Dari berbagai kendala tersebut, orang tua harus senantiasa meningkatkan pengetahuan dan usahanya, serta harus lebih mengenal anak – anak agar penanaman karakter pada anak dapat berhasil.

Pendidikan karakter ini tidak akan berhasil dengan baik dan tidak akan berarti apa – apa, apabila keluarga melepaskan tanggung jawab pembentukan karakter hanya kepada sekolah. Peran keluarga dalam pendidikan anak teramat besar, keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat, dari keluarga pulalah anak belajar berperilaku dan bersikap sebagai anggota masyarakat yang bermartabat. Peran keluarga memiliki peranan yang penting, agar proses dalam setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan serta berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Sumber : https://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/

Dewasa ini, pendidikan karakter merupakan sebuah harapan untuk meminimalisir efek buruk bagi kemajuan bangsa. Dimana pendidikan adalah usaha...
SANKRAMA Minggu, 31 Juli 2022
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Potensi Gempa M8,7 dan Tsunami 10 Meter di Cilacap, Kepala BMKG Sebut Bukan Ramalan tapi Kajian

 



JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkhawatirkan potensi terjadinya tsunami hingga 10 meter di Cilacap, Jawa Tengah, akibat gempa bumi M8,7.

Kepala Dwikorita Karnawati, menyebut potensi gempa bumi dan tsunami tersebut merupakan hasil permodelan tsunami dengan skenario terburuk.

Penjelasan itu disampaikan Dwikorita saat membuka sekolah lapang gempa bumi (SLG) yang digelar BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

“Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempabumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," ungkapnya melalui keterangan tertulis.

Dalam kegiatan itu, Dwikorita mengingatkan masyarakat akan ancaman gempa bumi dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Gempa di Pacitan Hari Ini Termasuk Gempa Bumi Dangkal, Ini Penjelasan BMKG

Karenanya, Ia meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiap-siagaan guna mengantisipasi skenario terburuk.

Dwikorita menyebut prakiraan skenario terburuk itu bukanlah ramalan, namun merupakan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan.

Namun, perihal kapan waktunya terjadi, kata dia, hal tersebut belum dapat diketahui, mengingat hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.

Perhitungan skenario terburuk tersebut, lanjut Dwikorita menjadi pijakan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.

Sehingga, jika terjadi gempa bumi dan tsunami sewaktu-waktu, diharapkan pemerintah dan masyarakat sudah siap dan tahu apa-apa saja yang harus dilakukan, termasuk kapan dan kemana harus berlari menyelamatkan diri secara mandiri atau kelompok.

"Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang.”

“Apalagi, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya," imbuhnya.

Ia menambahkan, BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah , BNPB/BPBD dan multi pihak terkait, rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami karena sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana.

"Keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab. Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas,” urainya.

Hal itu, lanjut dia, mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami.

“Tentunya pihak swasta/industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut," imbuh Dwikorita.

"Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan," lanjutnya

Lewat SLG, BMKG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempabumi dan tsunami di daerah pelaksanaan.

Sejak tahun 2021, pelaksanaan workshop SLG fokus pada edukasi gempabumi dan tsunami sekaligus menjadi wadah BMKG bersama masyarakat/komunitas untuk membentuk Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) untuk lebih menguatkan Ketangguhan Desa Tangguh Bencana (DESTANA).

Pada pelaksanaan workshop SLG, BMKG juga membantu pemerintah daerah dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi pelaksanaan.

Hal tersebut bertujuan agar sebagai acuan pemerintah daerah dalam menyusun mitigasi gempabumi dan tsunami di daerahnya.

Sementara itu, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang telah mengadakan SLG di Kabupaten Cilacap.

"Gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memprediksi, semuanya dari Tuhan, dari Allah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini," kata Bupati.

  JAKARTA, KOMPAS.TV   - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengkhawatirkan potensi terjadinya   tsunami   hingga 10 met...
SANKRAMA Sabtu, 30 Juli 2022
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Lunturnya nilai Kesopanan di Kalangan Remaja





Dahulu Indonesia terkenal dengan nilai kesopanan masyarakatnya hingga ke mancanegara. Namun saat ini, zaman sudah bergeser dan banyak remaja yang mulai terlihat kurang menjaga tata kramanya baik terhadap orang tua, orang lain yang lebih tua bahkan yang lebih muda. Beberapa penyebab pudarnya nilai kesopanan di lingkungan remaja diantarnya:

1.Faktor keluarga. 

Salah satu hal yang terlihat adalah mulai terbiasanya anggota keluarga yang usianya lebih kecil (adik) memanggil anggota keluarga yang lain yang lebih tua hanya dengan sebutan namanya saja, tidak diawali dengan panggilan “mas, aa, bang, kak, mbak, bi, bu atau pak”. Selain itu, penyebab lainnya adalah memudarnya penggunaan kata-kata yang membantu dalam beraktivitas di lingkungan sosial seperti kata “tolong”. Bila salah satu anggota keluarga meminta tolong kepada anggota keluarga lain yang lebih muda, saat ini sikap yang terlihat cenderung hanya langsung memberi perintah, misal kepada adik atau asisten rumah tangga tanpa didahului kata “tolong”. Hal ini mencerminkan mulai memudarnya sikap menghargai orang lain yang secara tidak langsung bisa berdampak pada hilangnya norma kesopanan, belum lagi bila kondisi diri sedang emosi. Kerap kali kata-kata yang terucap menjadi kurang rumah dan terkesan angkuh.

2. Faktor teman atau pergaulan 

juga dapat memberi pengaruh terhadap nilai kesopanan. Seperti pepatah, apabila kita berkawan dengan penjual minyak wangi akan terkena wangi, dan apabila kita berkawan dengan seorang pandai besi, kita bisa terkena percikan api atau minimal kita akan mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap. Ketika berkumpul dengan teman-teman tak jarang akan keluar kata-kata kasar dari teman-teman kita, dan itu yang akan melekat pada diri kita. Mungkin kata-kata yang dilontarkan tersebut maknanya sebagai lelucon atau bercanda dengan teman. Namun kerap kali hal ini menjadi kebiasaan yang tertanam, sehingga pada akhirnya hal tersebut menjadi lifestyle bagi remaja. Bahkan tidak hanya dari ucapan saja, cara berpakaian yang kerap digunakan remaja saat ini juga turut mempengaruhi nilai kesopanan. Penggunaan pakaian yang cenderung terbuka dan memperlihatkan bagian private saat ini seolah menjadi tren baru di kalangan remaja, sehingga semakin banyak remaja lain yang meniru cara berpakaian tersebut.

3. Faktor media massa 

juga dapat salah satu faktor memudarnya nilai kesopanan pada remaja. Saat ini banyak sekali tayangan sinetron yang kurang mendidik, mulai dari adegan berkelahi, balap-balapan, pacaran, cara berpakaian, dan juga cara bicara masing-masing tokoh. Belum lagi dengan adanya media sosial dunia maya yang memberikan pandangan baru kepada remaja mengenai gaya hidup remaja secara global yang pada akhirnya kerap dicontoh oleh remaja di Indonesia. Seperti bermewah-mewahan, menginap di hotel dengan lawan jenis, pergi ke club malam dan hal lainnya yang secara tidak sadar dicontoh dan diikuti oleh remaja di Indonesia. Hal ini membuat beberapa kalangan masyarakat kurang menyetujui dengan kondisi remaja saat ini. Namun bila ada yang menasihati atau memberi saran kepada remaja, mereka cenderung menghiraukannya karena menganggap apa yang dilakukannya adalah hak dan kebebasan masing-masing individu.  Hal ini secara tidak langsung mulai memudarkan kepedulian sosial antar satu sama lain di lingkungan masyarakat. Sehingga bila terlihat ada perilaku remaja yang kurang sopan dan kurang patut, masyarakat cenderung pasif dan tidak menghiraukan perilaku remaja tersebut. Hal ini perlahan akan menjadi kebiasaan yang secara tidak langsung turut mempengaruhi pudarnya nilai-nilai kesopanan di lingkungan remaja.

Pada dasarnya sikap sopan santun perlu dilakukan terhadap siapapun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Tidak hanya terhadap orangtua, anggota keluarga, terhadap guru, hanya dirumah, di sekolah atau hanya dengan orang-orang yang dikenal kita bersikap sopan santun, namun juga di lingkungan sosial. Ketika kita bermasyarakat dan berbaur di lingkungan sosial kita perlu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan nilai-nilai yang melekat di lingkungan tersebut. Selama kita berada di Indonesia maka kita perlu menyesuaikan diri dengan bersikap santun sesuai dengan apa yang  menjadi nilai-nilai bermasyarakat di Indonesia. Dengan mengikuti budaya timur, sudah sepatutnya kita menjaga nilai kesopanan dengan aturan dan batasan yang sudah melekat dalam lingkungan sosial masyarakat Indonesia. Kondisi yang telah dijabarkan sebelumnya jangan sampai membuat kita menjadi pasif dan tidak peduli dengan perkembangan remaja saat ini. Diperlukan sikap proaktif untuk mengawasi dan memberikan contoh yang baik kepada remaja untuk mempertahankan dan memelihara nilai kebudayaan kita yang telah dipegang teguh selama ini.

Hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu remaja memelihara nilai kesopanan diantaranya memberi contoh secara langsung melalui perilaku. Misalnya disaat kita memerlukan bantuan anak, ucapkanlah kata “tolong” dan sudahi dengan mengucapkan “terima kasih” meskipun kepada anak yang usia dan statusnya jauh dibawah kita. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai sehingga ia akan belajar bagaimana caranya menghargai orang lain. Bila kita ingin anak remaja bersikap sopan dan menghargai pendapat orang lain, maka dengarkanlah ketika mereka memberikan pendapatnya. Hargai secara positif argumen dan pendapat mereka, meskipun ada hal yang masih belum tepat. Anak akan belajar bahwa apapun pendapat orang lain meskipun bertentangan dengan pandangan kita, sangat penting untuk tetap menghargai dan bersikap sopan terhadap orang lain. Hal ini akan menjadi kesempatan bagi anak remaja untuk dapat belajar secara langsung dalam menghargai pendapat saudara, teman, serta orang lain yang mungkin akan ditemuinya di masa mendatang. Bila kita ingin anak remaja kita berpakaian yang sopan, maka berilah contoh bagaimana cara berpakaian sopan yang dimaksud. Berikan pemahaman mengapa kita harus bersikap dan berperilaku demikian, sehingga anak dapat memahami alasan mengapa kita harus menjaga nilai-nilai kesopanan. Berikan pemahaman bahwa bersikap sopan dan santun haruslah dilakukan terhadap siapa saja tanpa memandang apakah usianya lebih tua atau lebih muda, status apakah lebih tinggi atau rendah, dimanapun kita berada dan dalam situasi apapun. Berikanlah kesempatan bagi anak untuk mempelajari nilai-nilai kesopanan yang bermanfaat dalam membantu anak untuk bermasyarakat di lingkungan sosial. Mulailah dari diri kita sendiri dengan memberi contoh konkrit yang baik sebagai sarana belajar bagi anak untuk bersikap sesuai dengan apa yang diharapkan.
https://klikpsikolog.com/

Dahulu Indonesia terkenal dengan nilai kesopanan masyarakatnya hingga ke mancanegara. Namun saat ini, zaman sudah bergeser dan banyak remaja...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Arisan Keluarga untuk Mempererat Persaudaraan



Paguyuban Keluarga Djuweni dalam Upaya mempererat persaudaraan.

Arisan keluarga adalah sebuah arisan yang anggotanya terdiri dari semua anggota keluarga yang masih ada kaitannya saudara. Sistem arisan ini tidak seperti arisan yang biasa dilakukan oleh banyak orang namun sistem arisan ini secara berpindah pindah tempat. bagi saipa yang mendapat jatah arisan maka sekaligus sebagai tuan rumah untuk arisan selanjutnya.

Arisan Keluarga ini tujuan utamanya adalah bukan uang yang didapat namun tujuan utamanya adalah untuk mempererat persaudaraan antara saudara yang selama ini terpisah karena memiliki kesibukan masing – masing. Arisan keluarga biasanya dilakukan setiap bulan

Dengan adanya wadah arisan keluarga ini maka keluarga-keluarga yang jauh akan bisa bertemu paling tidak tiga bulan sekali sehingga akan terbentuk keluarga yang bagus kompak.

Adapun Manfaat Dari Arisan Keluarga Membina kedekatan keluarga. Saat ini setiap orang sibuk dengan kehidupan sosial masing-masing maka akibatnya, ikatan kekeluargaan mulai renggang. Dengan menghadiri arisan, kita bisa saling mengetahui kondisi pribadi dan rumah tangga, tentunya dalam skala yang perlu diketahui umum

Manfaat arisan keluarga juga bisa dirasakan anak Anak kita dapat mengenali dan merasa kan dekat dengan paman, bibi, nenek, kakek, serta sepupu-sepupu. Oleh karena itu, ajaklah anak-anak ke arisan keluarga.

Kalau memungkinkan pengurus dar


i arisan keluarga membuat acara khusus untuk mereka sehingga arisan lebih seru dan tidak membosankan. Misalnya, adakan arisan di luar rumah. Manfaatkan restoran, taman bermain, kolam renang, atau tempat wisata lain. Tempat-tempat tersebut tentu menarik minat si kecil untuk ikut serta dalam arisan keluarga

Paguyuban Keluarga Djuweni dalam Upaya mempererat persaudaraan. Arisan keluarga adalah sebuah arisan yang anggotanya terdiri dari semua angg...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Mengakhiri masa lajang adalah kewajiban seorang muslim

Nikahan Ginung Prabowo Adipala,



Menikah adalah momen spesial dan paling mendebarkan bagi setiap orang. Mulai dari persiapan hingga hari H pernikahan, semuanya dilakukan dengan matang dan penuh perhitungan. Semua itu dilakukan supaya acara pernikahan bisa berjalan lancar serta meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.

Beberapa orang ada yang memilih menggunakan jasa wedding organizer (WO) untuk mengatur pernikahannya. Namun, jika kamu nggak ingin melibatkan WO dan mengerjakan segala persiapan nikah bersama keluarga saja, tentu ini juga bukan masalah

Nikahan Ginung Prabowo Adipala, Menikah adalah momen spesial dan paling mendebarkan bagi setiap orang. Mulai dari persiapan hingga hari H ...
SANKRAMA Jumat, 29 Juli 2022
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Keluarga besar Djuweni Kartosentono



Mengenalkan anak dengan extended family atau sering diistilahkan dengan "pohon keluarga" memang harus sudah dilakukan sejak anak berusia balita. Mereka yang disebut extended family ini adalah kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, saudara kandung kakek, saudara kandung nenek, sepupu ayah, sepupu ibu, dan sebagainya. Tak perlu bingung bagaimana menerangkan hubungan kekerabatan itu

Mengenalkan anak dengan extended family atau sering diistilahkan dengan "pohon keluarga" memang harus sudah dilakukan sejak anak...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Kumpul bareng sedulur mempererat silaturahmi



Banyak hal yang dapat dilakukan oleh sebuah komunitas untuk merekatkan anggotanya. Mulai hal yang kecil sekadar kumpul salah satu keluarga hingga acara kumpul bareng paguyuban hanya untuk sekedar temu kangen dan mempererat silaturahmi

Meskipun kegiatan tersebut terlihat tidak penting, namun kesan yang ditimbulkan dapat menjadikan komunitas itu memiliki rasa keluarga satu dengan yang lain. Rasa kekeluargaan inilah yang ingin dirasakan oleh Pguyuban Keluarga Djuweni Kartosentono

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh sebuah komunitas untuk merekatkan anggotanya. Mulai hal yang kecil sekadar kumpul salah satu keluarga h...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Budaya dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara



Secara singkat, kebudayaan adalah suatu hal yang menjadi patokan cara hidup suatu masyarakat tertentu. Biasanya, kebudayaan ini tidak semata-mata terbentuk dalam kurun waktu singkat.

Kebiasaan dan sistem yang berlaku di masyarakat membentuk kebudayaan itu sendiri melalui proses tertentu. Sehingga, kebudayaan tersebut membentuk suatu identitas pribadi yang unik dan menjadi pembeda antara masyarakat satu dengan lainnya.

Melalui kebudayaan, suatu masyarakat dapat mencapai taraf hidup tertentu yang telah disepakati bersama. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/11/2021), berikut ulasan selengkapnya mengenai pengertian hingga wujud suatu kebudayaan

Sejarah Munculnya Istilah Kebudayaan

Sejarah kemunculan istilah kebudayaan tak jauh dari pengaruh kepercayaan dan agama yang masuk ke nusantara. Seiring berjalannya waktu, masyarakat lantas menjuluki suatu hal yang dianggap dapat membentuk entitas dengan budaya.

Istilah tersebut yakni berasal dari bahasa Sansekerta yang berupa 'buddhayah'. Istilah tersebut merupakan bentuk plural atau jamak dari kata 'buddhi' yang memiliki makna akal atau budi. Sehingga, kebudayaan adalah suatu hal yang dimaknai sebagai akal dan budi sekelompok manusia.

Kebudayaan dalam bahasa Indonesia juga seringkali menggunakan dua kata yang berbeda yakni budaya dan kebudayaan. Meski berbeda, namun makna dari keduanya yakni tetap sama.

Pengertian Kebudayaan Secara Umum

Secara umum, kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari masyarakat dan memberikan batasan-batasan tertentu sehingga membentuk suatu identitas. Kebudayaan adalah pola hidup masyarakat yang bersifat kompleks, menyeluruh, dan cukup abstrak.

Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai cara hidup masyarakat tertentu untuk mencapai tujuan yang telah menjadi konsensus bersama. Sehingga kebudayaan dari suatu masyarakat tertentu mungkin akan berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.

Kebudayaan terbentuk melalui proses panjang dan dalam kurun waktu cukup panjang. Bahkan, kebudayaan tersebut akan diturunkan pada generasi selanjutnya melalui proses internalisasi dan sosialisasi untuk membentuk konstruksi kognitif mengenai identitasnya. (merdeka.com)

Secara singkat, kebudayaan adalah suatu hal yang menjadi patokan cara hidup suatu masyarakat tertentu. Biasanya, kebudayaan ini tidak sema...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Majelis Ilmu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan

 


 Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan (Inggris: science; Arab: العِلْـمُ) adalah suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya.[1][2][3] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[4]

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

Ilmu alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

    Ilmu ,   sains , atau   ilmu pengetahuan   ( Inggris :   science ;   Arab :   العِلْـمُ ) adalah suatu usaha sistematis dengan   metode ...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Kearifan lokal sebagai ciri khas etika dan linai budaya masyarakat lokal



Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Indonesia, Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia yang luar biasahttps://tirto.id/f9mi

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebud...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Membangun Keluarga Harmonis, damai, tentram dan penuh kasih sayang

 


Ada beberapa cara agar pernikahan selalu harmonis dan bahagia, menurut Islam. Yuk coba terapkan 8 tips ini

Menjaga keluarga harmonis dan bahagia memang bukan perkara mudah. Karena bukan tidak mungkin pasangan mengalami ujian kesabaran dan kesetiaan dalam rumah tangga.

Dalam Islam, keluarga harmonis adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Atau bisa diartikan dengan keluarga yang damai tentram, penuh cinta kasih atau harapan, dan kasih sayang.

Hal ini bisa menjadi landasan dalam berkeluarga, agar senantiasa mendapat keridhoan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW telah menunjukkan kepada kita bagaimana menjaga ikatan keluarga dalam Islam. Dia suka menghabiskan waktu bersama keluarga dan selalu mengingatkan keluarganya untuk tetap berada di jalan yang benar dan berbuat baik.

Beberapa cara bisa Moms lakukan untuk mewujudkan keluarga harmonis menurut Islam. Berikut ini beberapa tipsnya seperti dikutip dari Azislam dan Productive Muslim.

1. Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT

Tips membangun keluarga harmonis yang pertama adalah memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Jangan pernah melupakan Allah SWT dalam setiap langkah kecil yang kita ambil dalam hidup. Mintalah bantuan-Nya untuk menjaga keluarga kita tetap kuat dan harmonis.

Pasangan yang saling mencintai karena Allah juga akan semakin membuat rumah tangga bahagia dan harmonis, karena hubungan yang baik dengan Allah akan memengaruhi hubungan yang baik juga dengan pasangan.

2. Saling Menjaga Ibadah

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah saling menjaga ibadah. Keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah tidak akan terwujud bila pasangan tidak menjaga ibadahnya dengan baik.

Pasangan suami istri dapat meraih kebahagiaan jika mereka taat berada di jalan Allah SWT dan saling mengingatkan dalam hal beribadah dan mengingatkan juga kewajiban kita pada Allah SWT.

3. Saling Mencurahkan Perhatian

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah saling mencurahkan perhatian. Suami istri yang saling perhatian juga dapat membuat rumah tangga semakin harmonis dan bahagia. Bahkan sedikit perhatian kecil saja dapat membuat pasangan senang.

Mencurahkan perhatian ini maksudnya juga bisa saling ucapkan kata cinta dan juga sayang kepada pasangan kita. Hal ini memang terlihat sangat sederhaa akan tetapi jika usia pernikahan telah lama terkadang suami ataupun istri sudah jarang mengucapkan kata cinta dan juga sayang. Oleh karena itu sering-seringlah mengucapkan kata-kata sayang ataupun cinta kepada pasangan.

Baca Juga: 12 Kewajiban Suami Terhadap Istri dalam Islam, Wajib Tahu!

4. Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama Keluarga

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Kunci utama dari harmonisnya suatu keluarga yaitu adanya waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama. Menghabiskan waktu berkualitas merupakan hal penting dalam menjaga ikatan keluarga.

Terkadang ketika suami sibuk bekerja seringkali meninggalkan waktu kebersamaan keluarga dirumah. Waktu merupakan hal yang sangat berharga dan tak ternilai jika dibandingkan dengan uang sekalipun. Jadi perlu meluangkan waktu ya.

Moms bisa melakukan banyak kegiatan rekreasi bersama, saling bercerita, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan juga akan menumbuhkan cinta di tengah keluarga.

Untuk apa Anda bersusah-susah mengumpulkan uang jika tidak mempunyai waktu untuk kumpul bersama keluarga. Oleh karena itu luangkan waktu untuk keluarga, meskipun hanya sebentar tetapi hal itu sangat berkesan dan akan membuat rumah tangga menjadi harmonis.

5. Bersyukur kepada Allah

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah bersyukur kepada Allah. Rasa syukur juga meruoakan salah satu pondasi memiliki rumah tangga dan keluarga yang harmonis. Dengan bersyukur, suami akan membuat istrinya berada di jalan yang benar, begitu pun sebaliknya.

6. Bersabar Satu Sama Lain

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah bersabar satu sama lain. Terkadang, ujian atau konflik dalam rumah tangga tak bisa kita hindari. Karenanya suami dan istri sebaiknya bisa saling jujur dan mempercayai satu sama lain. Bila salah satu pasangan berbuat kesalahan, pasangan lainnya harus bersabar menghadapinya.

7. Maafkan Kesalahan Mereka

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah memaafkan kesalahan pasangan. "Siapa pun yang memaafkan dan membuat rekonsiliasi, hadiahnya adalah [karena] dari Allah." (QS. An-Nuur: 22).

Manusia membuat kesalahan dari waktu ke waktu pada manusia lain, termasuk keluarga mereka sendiri. Jika kita tidak ingin keluarga tak terpisah, kita harus memaafkan mereka dengan hati yang besar.

"... dan biarkan mereka memaafkan dan mengabaikannya. Apakah Anda tidak suka bahwa Allah akan memaafkan Anda?" (QS. An-Nur: 22).

8. Tidak Mudah Marah

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah tidak mudah marah. Tidak hanya memaafkan kesalahan keluarga kita, kita juga harus menahan amarah kita terhadap mereka.

“Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain (dalam gulat); sebaliknya, pria yang kuat adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika dia marah." [HR. Ahmad].

9. Mengetahui Tugas Seorang Suami

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah mengetahui tugas seorang suami. Selanjutnya untuk membangun rumah tangga yang harmonis, perlu memahami, mengerti dan mengamalkan kewajiban suami terhadap istri dalam Islam.

Ada banyak sekali tugas suami dalam membina rumah tangga agar bisa harmonis, salah satunya yaitu membayar mahar, memperlakukan istri dengan baik dan memberikan nafkah, baik itu makanan, pakaian, maupun tempat tinggal.

Selain itu untuk membangun rumah tangga yang harmonis maka sebagai suami jangan sampai berbuat kasar terhadap istri dan juga tidak boleh pelit dalam menafkahi istri maupun anaknya.

Jadi Moms juga harus menghormati suami dan tidak boleh bersikap buruk. Dan yang terpenting untuk membangun rumah tangga yang harmonis yaitu suami harus mengajarkan dan juga membimbing istri agar selalu taat kepada Allah SWT. Bahkan dikatakan bahwa orang mukmin yang sempurna imannya yaitu orang yang mempunyai akhlak yang baik terhadap istri dan juga keluarganya.

10. Memahami Tugas Seorang Istri

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah memahami tugas seorang istri. Sedangkan bagi seorang istri untuk membangun rumah tangga yang harmonis, istri juga harus memenuhi kewajibannya. Jangan hanya menuntut suami saja untuk menjalankan tugasnya.

Beberapa adab dan juga akhlak istri yang harus dilakukan oleh wanita yaitu hendaklah diam dirumah, jika mempunyai suami yang dapat memenuhi semua kebutuhan perekonomian keluarga alangkah lebih baiknya sebagai istri diam dirumah hal tersebut tercantum dalam surat Al-Ahzab ayat 33.

Selain itu sebagai istri hendaknya mengutamakan berbagai tugas rumah tangga dan juga ketika berada di depan suami segera berdandan lah agar suami merasa senang saat melihat kita.

Sikap lainnya yaitu jagalah kehormatan suami dan jangan sampai bersikap menyebalkan di depan suami jika Moms sedang dalam suasana hati yang buruk dan tidak ingin bertemu suami, maka jangan sampai menghindarinya.

Untuk mendapatkan rumah tangga yang harmonis kita juga harus selalu memberikan perhatian terhadap rumah tangga dan mendahulukan hak suami. Ada banyak sekali keutamaan istri melayani suami.

11. Saling Terbuka Satu Sama Lain

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah saling terbuka satu sama lain. Sikap saling terbuka atau mushorohah merupakan sikap yang sangat penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Dimana yang sebelumnya haram akan menjadi halal ketika telah melakukan pernikahan contohnya seperti halal dalam bersentuhan.

Dengan menumbuhkan sikap saling terbuka maka akan membuat timbulnya rasa saling percaya antara istri dan suami. Dengan begitu maka suami ataupun istri akan mengetahui kepribadian, kesenangan, kebiasaan dan juga hal yang tidak disukai oleh istri ataupun suami.

12. Bangun Komunikasi yang Baik

Tips membangun keluarga harmonis yang selanjutnya adalah membangun komunikasi yang baik. Tips selanjutnya dan umumnya untuk membangun rumah tangga yang harmonis, yaitu terapkan komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan satu hal yang dapat mempengaruhi harmonis nya suatu rumah tangga karena dengan salah komunikasi akan muncul kesalahpahaman yang nantinya memicu adanya pertengkaran.

Ketika suami sibuk bekerja jangan sampai lupa untuk berkomunikasi dengan istri tetap jaga komunikasi dan berikan rasa perhatian melalui komunikasi. Di era modern ini sudah banyak berkembang aplikasi untuk mempermudah kita berkomunikasi sekalipun dalam jarak jauh.

Tips Membangun Keluarga Harmonis Lainnya

Selain beberapa tips di atas, Moms juga bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membangun keluarga harmonis.

  • Selalu berdoa untuk kesehatan keluarga, kebahagiaan, dan berkah dari Allah SWT.
  • Mendukung keluarga dalam segala hal yang mereka lakukan.
  • Setiap kali memiliki masalah, ceritakan pada pasangan untuk mendapatkan dukungan.
  • Kebahagiaan keluarga harus menjadi prioritas utama dan harus melakukan yang terbaik untuk membuatnya bahagia.Itulah cara mewujudkan keluarga harmonis menurut Islam. Semoga Allah SWT memberkati keluarga Moms dan mempersatukan lagi di Jannah. Amiin. https://www.orami.co.id/magazine/tips-membangun-keluarga-harmonis-menurut-islam

  Ada beberapa cara agar pernikahan selalu harmonis dan bahagia, menurut Islam. Yuk coba terapkan 8 tips ini Menjaga keluarga harmonis dan b...
SANKRAMA
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Keutamaan Saling Mengunjungi Sesama Muslim



 Diantara adab dalam menjalin persaudaraan yang diajarkan dalam Islam adalah anjuran untuk saling ziyarah atau saling mengunjungi saudara semuslim. Ini adalah adab yang indah yang dapat menumbuhkan cinta dan ikatan ukhuwah yang kuat diantara kaum Muslimin.

Saling mengunjungi karena Allah, dicintai Allah

Diantara kemuliaan akhlak seorang Muslim adalah senang mengunjungi saudaranya semuslim. Namun kunjungan ini bukan didasari kebutuhan dan keperluan duniawi, melainkan didasari rasa cinta kepada saudaranya karena Allah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أنَّ رجلًا زارَ أخًا لَهُ في قريةٍ أخرى ، فأرصدَ اللَّهُ لَهُ على مَدرجَتِهِ ملَكًا فلمَّا أتى عليهِ ، قالَ : أينَ تريدُ ؟ قالَ : أريدُ أخًا لي في هذِهِ القريةِ ، قالَ : هل لَكَ عليهِ من نعمةٍ تربُّها ؟ قالَ : لا ، غيرَ أنِّي أحببتُهُ في اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، قالَ : فإنِّي رسولُ اللَّهِ إليكَ ، بأنَّ اللَّهَ قد أحبَّكَ كما أحببتَهُ فيهِ

Pernah ada seseorang pergi mengunjungi saudaranya di daerah yang lain. Lalu Allah pun mengutus Malaikat kepadanya di tengah perjalanannya. Ketika mendatanginya, Malaikat tersebut bertanya: “engkau mau kemana?”. Ia menjawab: “aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah ini”. Malaikat bertanya: “apakah ada suatu keuntungan yang ingin engkau dapatkan darinya?”. Orang tadi mengatakan: “tidak ada, kecuali karena aku mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla”. Maka malaikat mengatakan: “sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya“ (HR Muslim no.2567).

Dari hadits ditegaskan bahwa orang yang saling berkunjung karena Allah akan dicintai oleh Allah Ta’ala. Imam An Nawawi mengatakan:

فِيهِ فَضْلُ الْمَحَبَّةِ فِي اللَّهِ، وَأَنَّهَا سَبَبٌ لِحُبِّ اللَّهِ وَفَضِيلَةِ زِيَارَةِ الصَّالِحِينَ

“dalam hadits ini ada keutamaan saling mencintai karena Allah, dan itu merupakan sebab mendapatkan cinta dari Allah dan keutamaan mengunjungi orang shalih” (dari Mirqatul Mafatih, 8/3135).

Namun yang demikian jika kunjungannya didasari rasa cinta karena Allah, bukan karena suatu tujuan duniawi. Perkataan هل لَكَ عليهِ من نعمةٍ تربُّها” dijelaskan oleh Ath Thibi:

أَيْ: هَلْ أَوْجَبْتَ عَلَيْهِ شَيْئًا مِنَ النِّعَمِ الدُّنْيَوِيَّةِ تَذْهَبُ إِلَيْهَا فَتَرُبُّهَا أَيْ: تَمْلِكُهَا مِنْهُ وَتَسْتَوْفِيَهَا

“maksudnya, apakah dengan kunjungan tersebut engkau mendapatkan sesuatu berupa keuntungan duniawi sehingga dengan kepergianmu ini engkau dapat mengembangkannya, yaitu dapat engkau miliki dan engkau sempurnakan?” (dari Mirqatul Mafatih, 8/3135).

Dan ternyata si lelaki tersebut menjawab: “tidak”, sehingga ia berhak mendapatkan cinta Allah. Subhaanallah, hal seperti ini sudah sangat sulit dan jarang kita temukan. Kebanyakan kita saling berkunjung biasanya didasari tujuan-tujuan duniawi, baik karena urusan pekerjaan, atau untuk kemaslahatan usaha, atau untuk mendapatkan jabatan, atau ingin mendapatkan kemudahan-kemudahan dunawi, dan tujuan duniawi lainnya. Sangat sedikit sekali orang yang murni berkunjung karena didasari rasa cinta kepada saudaranya karena Allah.

Oleh karena itu Ibnu Jauzi ketika menjelaskan hadits ini mengatakan:

وَفِي هَذَا الحَدِيث فضل زِيَارَة الإخوان، وَهَذَا أَمر بَقِي اسْمه وَذهب رسمه

“dalam hadits ini ada keutamaan mengunjungi ikhwan (saudara semuslim). Ini adalah perkara yang hanya tersisa namanya, namun sudah tidak ada bentuknya” (Kasyful Musykil, 3/557).

Karena begitu sedikitnya orang yang mengamalkannya, wallahu a’lam.

Mendapatkan tempat yang mulia di akhirat

Selain mendapatkan kecintaan Allah, orang-orang yang gemar saling mengunjungi karena Allah akan mendapatkan tempat yang mulia di akhirat yang membuat para Nabi dan orang shalih iri dengan tempat mereka tersebut. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

حقَّتْ محبَّتي على المُتحابِّينَ فيَّ وحقَّتْ محبَّتي على المُتناصِحينَ فيَّ وحقَّت محبَّتي على المُتزاوِرينَ فيَّ وحقَّتْ محبَّتي على المُتباذِلينَ فيَّ وهم على منابرَ مِن نورٍ يغبِطُهم النَّبيُّونَ والصِّدِّيقونَ بمكانِهم

berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling mencintai karena Aku. berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling menasehati karena Aku, berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling mengunjungi karena Aku, berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling memberi karena Aku. Mereka akan berada di mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi dan orang-orang shalih terhadap tempat mereka itu” (HR. Ibnu Hibban 577, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Mawarid 2129).

Mendapatkan rumah di surga

Allah juga menjanjikan akan memberikan rumah di surga bagi orang yang gemar saling mengunjungi karena Allah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من عاد مريضًا، أو زار أَخًا له في اللهِ ناداه منادٍ : أن طِبْتَ وطاب مَمْشاكَ وتبوأتَ من الجنةِ مَنزِلًا

barangsiapa yang menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka kelak akan diserukan kepadanya: ‘engkau telah beruntung dan telah beruntung pula langkahmu, dan dibangunkan bagimu rumah di surga’” (HR. At Tirmidzi 2008, ia berkata: ‘hasan gharib’, dihasankan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Siapa yang dikunjungi?

Siapa yang hendaknya dikunjungi agar mendapatkan keutamaan-keutamaan ini? Apakah terbatas pada saudara kandung atau kerabat saja? Dijelaskan oleh Ali Al Qari:

أَرَادَ زِيَارَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ أَوْ مُتَوَاخِيهِ فِي اللَّهِ وَهُوَ أَعَمُّ مِنْ أَنْ يَكُونَ أَخَاهُ حَقِيقَةً أَوْ مَجَازًا

“yang dimaksudkan adalah saudara semuslim atau orang yang saling mengangkat saudara karena Allah. Makna ini lebih umum daripada makna saudara secara hakiki atau majaz” (Mirqatul Mafatih, 8/3134).

Jadi tidak hanya berlaku bagi saudara kandung atau kerabat saja, namun saudara sesama Muslim karena telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya bahwa sesama Muslim itu bersaudara. Dijelaskan juga dalam Syarah Ithafat As Sunniyah (128), “al mutazawirin karena Allah ‘Azza wa Jalla artinya orang-orang yang mengunjungi orang lain dan orang lain mengunjunginya di rumah-rumah mereka atau di perkumpulan mereka yang sesuai syariat. Atau di tempat mereka bekerja, baik dekat maupun jauh. Baik memiliki hubungan kekerabatan, atau sekedar teman, atau sahabat, yang tidaklah bersahabat dengannya kecuali karena ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan mengingat-Nya”.

Lalu apakah kunjungan yang isinya bersenang-senang dan berleha-leha dengan teman yang sering melalaikan ajaran agama juga termasuk mendapatkan keutamaan ini? Bukan demikian. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, bahwa yang dikunjungi adalah orang yang kita cintai karena Allah. Artinya, kita mencintai dia karena ia adalah orang yang bertaqwa kepada Allah, orang yang senantiasa berusaha menaati ajaran Allah dan menjauhi larangannya. Oleh karena itu Imam An Nawawi dalam Riyadus Shalihin membawakan hadits-hadits di atas dalam bab fadhlu ziyaratis shalihin (keutamaan mengunjungi orang-orang shalih).

Mengunjungi orang-orang shalih, itulah yang membuahkan keutamaan-keutaman di atas. Bukan mengunjungi orang-orang suka maksiat atau yang gemar besenang-senang dan menyia-nyiakan waktu. Karena dengan mengunjungi orang-orang shalih, menambah keimanan kita, dan semakin mengingatkan kita akan akhirat. Oleh karena itu Al Hasan Al Bashri pernah mengatakan:

إخواننا أحب إلينا من أهلينا وأولادنا، لأن أهلينا يذكرونا الدنيا وأخواننا يذكرونا الآخرة

“saudara-saudara kami (yang shalih) lebih kami cintai dari istri dan anak-anak kami. Karena keluarga kami mengingatkan kami akan dunia, sedangkan saudara-saudara kami mengingatkan kami akan akhirat” (Quutul Qulub, 2/367).

Ibnul Qayyim dalam Al Fawaid (51) menjelaskan: “berkumpul dengan ikhwan(saudara semuslim) itu ada 2 macam:

  1. Kumpul-kumpul yang isinya mengobrol biasa dan menghabiskan waktu. Ini mudharatnya lebih besar dari manfaatnya. Paling minimalnya itu merusak hati dan menyia-nyiakan waktu
  2. Kumpul-kumpul yang isinya saling membantu meraih sebab-sebab keselamatan dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Maka ini ghanimah yang paling besar dan paling manfaat.”

Dari penjelasan ini juga, termasuk kunjungan yang baik kepada sesama Muslim, yang dapat meraih kecintaan Allah adalah kunjungan yang di sana kita bisa memberikan nasehat-nasehat dan pengajaran-pengajaran kepada yang kita kunjungi. Semisal kunjungan kepada teman-teman atau sahabat yang masih awam agama, namun kita bisa memberikan nasehat-nasehat kepadanya jika kita mengunjunginya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:

والزيارة لها فوائد فمع هذا الأجر العظيم، فهي تؤلف القلوب، وتجمع الناس، وتذكر الناسي، وتنبه الغافل، وتعلم الجاهل، وفيها مصالح كثيرة يعرفها من جربها

“saling mengunjungi itu memiliki banyak faidah, disamping juga pahala yang besar. Yaitu bisa mempererat ikatan hati-hati manusia, dan mempersatukan mereka. Mengingatkan orang yang lupa dan menggugah orang yang lalai, serta memberi pengajaran kepada orang yang jahil. Dan masih banyak lagi maslahah yang bisa diketahui orang yang mengalaminya” (Syarah Riyadhus Shalihin, 3/243).

Dan lebih utama lagi jika yang dikunjungi adalah orang-orang yang termasuk kerabat yang masih ada hubungan keluarga, selain mendapatkan keutamaan saling mengunjungi sesama Muslim, juga mendapatkan keutamaan menyambung silaturahmi.

Wallahu a’lamu bis shawab.

***

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslim.Or.Id



  Diantara adab dalam menjalin persaudaraan yang diajarkan dalam Islam adalah anjuran untuk saling   ziyarah   atau saling mengunjungi sauda...
SANKRAMA Kamis, 28 Juli 2022