Menu
PAGUYUBAN KELUARGA DJUWENI

Mengenal Sifat Egois, Darimanakah sifat egois itu muncul...

 






Di antara Anda mungkin setidaknya ada satu orang yang bersifat egois. Jika melihat perilakunya, Anda pasti sangat kesal karena ia terlalu mementingkan diri sendiri. Namun, pernahkah Anda terpikir, dari mana sifat egois ini muncul? Lalu, apa saja tanda-tanda orang yang memiliki egoisme tinggi?

Apa itu sifat egois?

Egois adalah kecenderungan untuk memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Seseorang dengan sifat ini kerap bertindak berlebihan dengan caranya, semata-mata untuk menguntungkan diri sendiri, meski harus merugikan orang lain.

Sifat egois ini sendiri berasal dari paham egoisme yang dikenalkan di dalam dunia filsafat. Menurut paham tersebut, egoisme adalah pandangan bahwa seseorang bertindak dan harus bertindak untuk kepentingan dan keinginannya sendiri. Salah satu pahamnya menyebut, hal ini dilakukan untuk memenuhi tujuan akhir setiap orang, yaitu kesejahteraannya.

Mengapa kadar sifat egois setiap orang berbeda-beda?

Sifat egois itu sendiri sebenanya dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja, beberapa orang mungkin memiliki tingkat egoisme yang tinggi dan berlebihan, yang justru dapat merugikan orang lain.

Pada tahap tertentu, keegoisan yang dilakukan masih dianggap normal. Ini biasanya dilakukan sebagai bentuk self love atau cara mencintai diri sendiri, seperti memenuhi kebutuhan makanannya sendiri sebelum memberikan kepada orang lain. Ini juga bisa ditunjukkan dengan menolong dirinya sendiri terlebih dahulu saat terluka sebelum membantu orang lainnya.

Namun, keegoisan juga bisa menjadi ciri dari tipe kepribadian yang patologis atau tidak wajar. Biasanya, ini terjadi ketika seseorang memprioritaskan kebutuhan kecilnya di atas kebutuhan orang lain yang signifikan. Misalnya, seorang anak mencuri uang dari dompet ibunya untuk hanya membeli buku komik, padahal uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mereka.

Tak hanya itu, dilansit dari Good Therapy, egoisme seseorang yang berlebihan juga bisa terkait dengan masalah kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian. Salah satunya adalah gangguan kepribadian narsistik dan antisosial yang menyebabkan seseorang begitu terpaku pada keinginannya sendiri, tanpa peduli pada kebutuhan orang lain.

Selain itu, orang yang depresi pun kerap mengembangkan sifat ini. Sebagai contoh, ia begitu tenggelam dengan perasaan penderitaannya, sehingga seringkali tidak dapat mengasuh anak atau berkomunikasi dengan pasangannya.

Apa ciri-ciri orang egoisme tinggi?

Anda mungkin tidak menyadari bahwa diri Anda atau orang di sekitar Anda memiliki egoisme yang tinggi dan berlebihan. Biasanya, sifat ini akan terlihat saat Anda berada di suatu hubungan atau tim, baik itu dengan rekan kerja maupun egois pada pasangan Anda.

Untuk membantu Anda mengenal sifat ini, berikut adalah ciri-ciri atau tanda-tanda orang egois yang perlu Anda ketahui:

1. Cenderung menyalahkan orang lain

Seseorang yang egois cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi di dalam timnya. Ia tidak melihat upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut atau apa yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain.

2. Sering mendebat orang lain

Tak hanya menyalahkan orang lain, orang yang memiliki egoisme tinggi seringkali menentang pendapat orang lain. Padahal, apa yang ditentang belum tentu salah. Hal inilah yang kerap menimbulkan pertengkaran hingga perpecahan di dalam tim.

3. Sulit menerima kritik orang lain

Suka mengkritik dan mendebat orang lain, tetapi tidak menerima kritik dari orang lain, itulah ciri lainnya dari orang egois. Ia memiliki sejuta alasan untuk mengelak dari tindakan salah yang dilakukannya. Jika ada rekan kerjanya yang salah, ia akan habis-habisan menyalahkan orang tersebut, tetapi jika ia yang salah, ia akan berdalih bahwa dirinya sedang punya masalah tidur, belum makan, atau sebagainya.

Orang dengan sifat ini meyakini bahwa kritikan yang ditujukan padanya hanya sebagai cara untuk menjatuhkannya. Karena itulah, ia tidak mau menghadapi kritikan dari orang lain dan berpikir bahwa semua kritikan yang tertuju padanya harus ditangkis.

4. Takut gagal

Orang dengan egoisme tinggi umumnya tidak berani ambil risiko atau keluar dari zona nyamannya karena takut gagal dan takut ditertawakan. Ini dilakukan karena ia berpikir bahwa ada orang lain di luar sana yang akan terus menghakimi apa yang dilakukannya.

5. Sulit meminta maaf

Seseorang yang egois tidak pernah merasa salah atas tindakan yang dilakukannya, karena itu ia tidak pernah meminta maaf. Ini terkait dengan ciri lainnya yang sering menyalahkan orang lain atas kekurangan yang terjadi. Jika orang lain salah, ia bisa menyimpan dendam hingga orang tersebut meminta maaf. Namun, jika ia yang salah, ia percaya bahwa orang lain harus menerimanya begitu saja.

6. Mudah frustasi dan tidak sabar

Seseorang dengan sifat ini berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dan cepat dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, ia bisa menjadi frustasi dan tidak sabar jika orang lain mengerjakan tugas lebih lama dibandingkan dirinya, meski perbedaan waktu tersebut hanya sedikit. Ia pun cenderung hanya mengeluhkan tentang lambatnya waktu yang dibutuhkan orang lain untuk mengerjakan tugas dibandingkan harus membantu orang tersebut.

7. Tidak mau berbagi

Parahnya, orang yang memiliki sifat egois sering tidak mau berbagi, memberi, atau bertukar pikiran. Ia menyimpan banyak informasi untuk dirinya sendiri, karena ia berpikir dirinya berada di dalam lingkungan yang kompetitif.  https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/egoisme/


Tidak ada komentar